LAPRAK ELDAS I
LAPORAN PRAKTIKUM
NAMA : RILA PRATIWI SASKIA WINADA
NIM : A1C315028
DIODE ZENER
I.
TUJUAN
Adapun tujuan
dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
dan pengukuran karakteristik diode zener
b. Mengaplikasikan
diode zener sebagai regulator tegangan sederhana
II.
DASAR TEORI
Diode
zener yaitu jenis diode yang mempunyai karakteristik untuk menyalurkan arus
listrik dalam suatu rangkaian elektronika yang mengalir kearah yang berlawanan
bila ada tegangan yang melampaui batas tegangan zener. Diode zener memiliki
fungsi untuk menstabilkan tegangan searah (dc). Diode umumnya dipasang seri
dengan sebuah resistor untuk memperoleh suatu sumber tegangan ac dengan
pemasangan yang terbaik. Simbol diode zener




Diode
zener dirancang untuk beroperasi dengan tegangan muka terbalik ( reverse bias )
pada tegangan tembusnya biasa disebut ‘’ Breakdown Dioda ‘’. Jadi katoda –
katoda diberi tegangan positif terhadap anoda dengan mengatur tingkat dopping,
pabrik dapat menghasilkan diode zener dengan tegangan breakdown sekitar 2V
sampai 200V.
Sifat
diode zener yang pertama, diode zener dalam kondisi forward bias, dimana kaki
katoda debri tegangan lebih negative terhadap anoda atau anoda diberi tegangan
lebih positif terhaap katoda, seperti gambar dibawah ini :


























‘’ gambar : diode zener dalam arah forward ‘’
Yang kedua diode zener dalam kondisi reverse bias,
dimana kaki katoda selalu diberi tegangan yang lebih positif terhadap anoda.

















‘’ gambar
diode zener pada arah reverse’’ (Wasito, 2001 : 87-88)

![]() |
|||
![]() |
|||
-
V2 V

![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||









-
Izm
1 ( a ) 1
( c )
Pada gambar 1 (a) menunjukkan
symbol suatu diode zener. Garis yang membentuk huruf
‘’ Z ‘’ sebagai tanda bahwa itu adalah diode zener. Gambar 1 (c) menunjukkan
grafik dari suatu diode zener, dalam daerah maju diode zener mulai menghantar
pada tegangan 0,7Vseperti diode biasa. Dalam daerah bocor, yaitu daerah antara
nol dan breakdown, hanya mempunyai arus balik yang kecil. Dalam daerah
breakdown, diode zener mempunyai ‘’ lutut ‘’ yang tajam,yang diikuti oleh
pertambahan arus yang hampir vertical. Pada titik tersebut tegangan breakdown
akan konstan pada nilai V2. Pada gambar 1 (c)terlihat adanya arus mundur Izt
dan arus mundur maksimum Izm. Sepanjang arus mundur belum mencapai Izm maka diode
zener aman beroperasi, dan diode zener merupakan tulang punggung rangkaian
pengatur tegangan, rangkaian yang mampu mempertahankan tegangan tetap konstan
pada suatu nilai walaupun ada perubahan pada tegangan input maupun resistor
beban ( Tipler, 2001 : 93-94 ).
Penerapan diode zener adalah
sebagai regulator atau stabilizer tegangan, untuk referensi tegangan yang tetap
dan untuk melindungi kerusakan akibat kenaikan tegangan. Rangkaian dasar
stabilizer tegangan menggunakan dioede zener dapat dilihat seperti gambar
dibawah ini :











![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||










![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
‘’ gambar : rangkaian dasar
stabilizer dengan diode zener ‘’
Rs = hambatan yang berfungsi sebagai pembatas arus
untuk rangkaian stabilizer tegangan. Apabila tegangan Vi lebih tinggi dari V2
dan R2 lebih besar dari RL minimum maka fungsi dari stabilizer tegangan pada
diode zener dapat bekerja, oleh karena itu RL harus lebih besar dari RL min. RL
min dapat ditentukan pada saat VL = VZ,sebagai berikut :
RL min : 

Nilai RL min menjamin diode zener bekerja secara
konsisten. Bila zener bekerja, berarti VL = V2 = konstan dengan menganggap Vi
tetap maka turun tegangan pada Rs ( VR ) juga tetap, yaitu :
Vr = Vi – Vz
Sehingga arus yang mengalir pada Rs, diketahui :
IR = 

Dan arus yang mengalir pada diode zener dapat
ditentukan dengan :
Iz = IR – IL
Arus pada diode zener ( Iz ) tidak boleh melebihi
Izm yang telah ditentukan, untuk membatasi arus zener dapat mengatur nilai Rs
dengan rumusan yang ada diatas ( Edwin.C, 1995 : 108 )


iD


0 + VD
‘’ gambar 4. 54 : Kurva Diode Zener ‘’
Diode yang digunakan pada daerah dadal disebut
diode zener. Diode ini digunakan untuk pengaturan tegangan, agar sumber
tegangan searah tak berubah maka jika diambil arusnya dalam batas – batas
tertentu tegangan dadal ditentukan pada nilai antara 3V dan 100V. Parameter
diode zener, antara lain :
-
Tegangan dadal
-
Koefisien suhu
-
Kemampuan daya
-
Hambatan isyarat kecil
R2, yaitu hambatan zener terhadap perubahan tegangan kecil
Diode zener dengan tegangan zener
diatas 6V mempunyai koefisien suhu positif, dan dibawah 6V suhu negative.
Begitu pula hambatan isyarat kecil yang menyatakan kemiringan lengkung ciri
diode pada keadaan dadal. Kedua hal ini dilukiskan pada gambar 4.55 dan 4.56
‘’ gambar 4.55 : Koefisien suhu
diode zener (1N746)
‘’ gambar 4.56: Hambatan isyarat
kecil suatu diode zener (1N766)
( Sutrisno, 1986 : 111 – 112 ).
III.
ALAT
DAN KOMPONEN
Adapun alat dan
komponen yang digunakan dalam praktikum ini, sebagai berikut :
a. Modul
praktikum, breadboard dan komponennya
b. Mikro
dan mili – Ammeter dc
c. Voltmeter
dc
d. DC
power supply
IV.
PROSEDUR
PERCOBAAN
a. Dirangkai
seperti gambar 3.5 yang bersesuaian dengan modul dengan menggunakan breadboard
b. Pada
percobaan kurva karakteristik zener, beban RL dilepas dan tegangan dari dc
power supply diset pada 0V. ukurlah Vz dan Iz mulai dari 0V, kemudian dinaikkan
ssecara perlahan dengan step 1V sampai mencapai kurang lebih 15V, kemudian
tuliskan datanya pada table 3.1. Usahakan arus zener Iz jangan sampai melebihi
50 mA.
c. Dari
data table 3.1 digambarkan kurva karakteristik sener untuk kondisi bias reverse
d. Dari
gambar hasil langkah ke (3), dicari tegangan knee dan resistansi zener (Rz) dan
dicatat pada table 3.2
e. Pada
percobaan regulasi tegangan, dipasang kembali beban RL, kemudian diukur arus
source IT, arus zener Iz, arus beban IL, dan tegangan output beban
penuh V0 (FL), kemudian ditulis pada table 3.3
f. Dengan
memperhitungkan tegangan zener dan resistansi zener hasil dari langkah (4),
dihitung arus source IT, arus zener Iz, arus beban IL, dan tegangan
output beban penuh V0 (FL), kemudian ditulis pada table 3.3 dan dibandingkan
kedua hasil tersebut
IT =
,
IT = Iz + IL dan Vout = Vz +
Iz . Rz

g. Untuk
pengukuran tanpa beban ( no load ) resistansi beban dilepas, kemudian diukur
arus source IT, arus zener Iz, dan tegangan output tanpa beban V0
(NL), dan dicatat hasilnya pada table 3.4
h. Dengan
memperhitungkan tegangan zener dan resistansi zener hasil dari langkah (4),
dihitung arus source IT, arus zener Iz, dan tegangan output tanpa
beban V0 (NL), kemudian ditulis hasilnya pada table 3.4 dan dibandingkan kedua
hasil
i.
Dari hasil langkah (5)
sampai dengan (8), tentukan presentase regulasi dari zener, kemudian ditulis
hasilnya pada table 3.3 dan 3.4 kemudian dibandingkan kedua hasil tersebut
V.
DATA
HASIL
a. Data
pengukuran karakteristik zener
Tegangan Input
Vin ( volt )
|
Tegangan Zener
Vz ( volt )
|
Arus Zener
Iz ( mA )
|
0 V
|
0 V
|
0 mA
|
1 V
|
1 V
|
1,43 mA
|
2 V
|
1,8 V
|
1,86 mA
|
3 V
|
2,8 V
|
1,86 mA
|
4 V
|
3,8 V
|
1,64 mA
|
5 V
|
5,2 V
|
1,29 mA
|
6 V
|
6,2 V
|
0,86 mA
|
7 V
|
6,8 V
|
5,27 mA
|
8 V
|
6,6 V
|
0,4 mA
|
9 V
|
6,6 V
|
3,8 mA
|
10 V
|
6,6 V
|
4,4 mA
|
11 V
|
6,6 V
|
6 mA
|
12 V
|
6,6 V
|
7 mA
|
13 V
|
6,6 V
|
∞
|
14 V
|
6,6 V
|
∞
|
R = 22.000 Ώ
b. Tegangan
knee dan resistansi zener
Tegangan
knee zener
|
6,6
Volt
|
Resistansi
zener (Rz)
|
70
Ώ
|
c. Zener
regulator penuh beban
Parameter
|
Pengukuran
|
Perhitungan
|
Erms (%)
|
IT
|
16,5 mA
|
6,67 mA
|
+- 100 %
|
IZ
|
1,5 mA
|
4,67 mA
|
+- 200 %
|
IL
|
6,8 mA
|
2 mA
|
+- 250 %
|
Vo (FL)
|
3,2 mA
|
0,78 V
|
+- 300 %
|
Untuk Vin = 15
Volt
d. Zener
tanpa beban
Parameter
|
Pengukuran
|
Perhitungan
|
Erms(%)
|
IT
|
9,6 mA
|
6,6 mA
|
+- 45 %
|
IZ
|
37,68 mA
|
4,667 mA
|
+- 80 %
|
Vo (NL)
|
6,8 mA
|
0,32 mA
|
+- 2000 %
|
VR (%)
|
7 mA
|
0,6 V
|
+- 1000 %
|
Untuk Vin = 15
Volt
VI.
PEMBAHASAN
Diode
zener yaitu jenis diode yang mempunyai karakteristik untuk menyalurkan arus
listrik dalam suatu rangkaian elektronika yang mengalir kearah yang berlawanan
bila ada tegangan yang melampaui batas tegangan zener. Diode zener memiliki
fungsi untuk menstabilkan tegangan searah (dc). Symbol diode zener :




Diode umumnya dipasang seri dengan sebuah resistor
untuk memperoleh suatu sumber tegangan ac dengan pemasangan yang terbaik (
Wasito,2001:87 ).
Percobaan
kali ini mengenai ‘’ Diode Zener ‘’, percobaan dilakukan seesuai dengan
prosedur kerja untuk menentukan karakteristik diode, tegangan knee dan
resistansi diode, seta zener regulator penuh beban dan zener regulator tanpa
beban. Diode zener mempunyai tegangan knee yang terjadi pada saat breakdown,
tegangan knee ini menunjukkan terjadinya pemutusan arus yang besar pada
tegangan. Tegangan knee sendiri adalah tegangan saat arus mulai naik secara
cepat pada saat diode berada didaerah bias maju.


Breakdown forward – bias
region






Namun
berdasarkan hasil pratikum tidak diperoleh kurva bentuk berdasarkan literature.
Artinya pada percobaan ini terdapat kesalahan, kesalahan ini terjadi akibat
salahnya pembacaan pada osiloskop oleh praktikan maupun pada penggunaan alat.
Percobaan kedua adalah mengenai tegangan
knee dan resistansi zener. Berdasarkan percobaan diperoleh tegangan knee zener
6,6 Volt dan resistansinya sebesar 70 Ώ. Sementara pada percoobaan zener
regulator penuh beban, dimana beban yang digunakan sebesar 390 Ώ. Rangkaian
yang digunakan pada percobaan zener regulator penuh beban (RL)
adalah sebagai berikut :
![]() |


























Dengan menggunakan
Hukum Kirchoff I diperoleh nilai Itotal (arus total) sebesar 6,667 mA.
Sedangkan arus zener (IZ) adalah sebesar 4,667 mA. Sedangkan Ir
(arus yang melalui resistor) dapat diperoleh dari nilai IT dan IZ.
Karena arus yang mengalir dari sumber tegangan terbagi pada diode dan
beban yang tersusun paralel maka :
IT = IZ
+ Ir
Ir = IT -
IZ
Ir = 6,667 mA – 4,667
mA
Ir = 2 mA
Hasil perhitungan
secara teori ini berbeda nilainya dengan secara praktikum. Tingkat kesalahan (
error ) dapat dihitung dalam persen (%) melalui persamaan :
% kesalahan =
x 100 %

Tingkat kesalahan yang
terjadi pada percobaan ini sangat besar bahkan mencapai 200 %, artinya
percobaan ini kesalahannya sangat besar bahkan melebihi 100 %. Sedangkan
mencari Vo (RL) digunakan Hukum Ohm dengan : Vo = Iz = RL
= 780 mA atau 0,78 V
Artinya besar Vo (RL)
secara teori adalah 780 mA atau 0,78 V.
Percobaan terkahir adalah mengenai zener regulator tanpa beban.
Rangkain yang digunakan pada percobaan zener regulator tanpa beban adalah :
![]() |
|||
![]() |
|||





















Berdasarkan Hukum Kirchoff II diperoleh
nilai IT = 6,667 mA, Iz = 4,667 mA, maka Vo(RL) = 0,32 V yang
diperoleh dengan mengalihkan Iz dan Rz, sedangkan VR diperoleh dengan
mengalihkan Ir, dimana nilai R sebesar 0,6 V. Pada praktikum ini juga terjadi
persen kesalahan yang besar mencapai 200 %. Karena data yang digunakan
merupakan data yang diambil dari kelompok lain sehingga tidak diketahui
penyebab kesalahan. Kemungkinan kesalahan ini terjadi akibat praktikan sendiri
yang salah membuat rangkaian atau dalam membaca skala.
VII.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan
mengenai ‘’ Dioda Zener ‘’, dapat disimpulkan bahwa :
a. Karakteristik
diode zener adalah untuk menyalurkan arus listrik dalam suatu rangkaian
elektronika yang mengalir kearah yang berlawanan bila ada tegangan yang
melampaui batas tegangan zener
b. Penerapan
diode zener adalah sebagai regulator atau stabilizer tegangan ( voltage
regulator ), agar rangkaian pada regulator tegangan baik maka diode zener harus
bekerja pada daerah breakdown.
VIII.
DAFTAR
PUSTAKA
Edwin,C. 1995. Prinsip Elektronik.
Bandung : Informatika
Sutrisno. 198. Elektronika I Teori
dan Penerapannya. Bandung : ITB
Tippler,P.A. 2001. Fisika untuk Sains
dan Teknik. Jakarta : Erlangga
Komentar
Posting Komentar